• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Syarat dan Ketentuan

Materi Sekolah Indonesia

Materi Sekolah Indonesia adalah tempat untuk berbagi materi sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, dan lain-lain. Tersedia materi untuk guru dan materi untuk siswa. Materi dari sumber yang terpercaya.

  • Buku
  • Kurikulum 2013
  • Matematika
  • Ayo Menulis
  • Pendidikan Agama
  • PPKn
  • Tematik
Home » Materi Sekolah » Materi Sekolah | Kiprah Resum Buku Analisis Kebijakan Publik

Materi Sekolah | Kiprah Resum Buku Analisis Kebijakan Publik

27 Juni 2008 by Materi Sekolah

CONTOH TUGAS RESUM BUKU

 Evaluasi yakni acara untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan Materi Sekolah |  TUGAS RESUM BUKU ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK



TUGAS RESUM

BUKU ANALISISKEBIJAKAN PUBLIK








  Evaluasi Kebijakan Publik
            Evaluasi yakni acara untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan. Evaluasi gres sanggup kita lakukan jikalau suatu kebijakan sudah berjalan cukup waktu. Memang tidak ada batasan waktu yang niscaya kapan sebuah kebijakan harus di evaluasi. Untuk sanggup mengetahui out come, dan dampak dari suatu kebijakan sudah tentu memerlukan waktu tertentu, misalnya, 5 tahun sejak kebijakan itu diimplementasikan. Sebab jikalau penilaian dilakukan terlalu dini, maka out come dan dampak dari suatu kebijakan belum tampak. Semakin strategis suatu kebijakan, maka diharapkan batas waktu tenggang yang lebih panjang untuk melaksanakan evaluasi. Sebaliknya, semakin teknis sifat dari suatu kebijakan atau program, maka penilaian sanggup dilakukan dalam kurun waktu yang relatife lebih cepat sejak diterapkannya kebijakan yang bersangkutan.
            Sebagai contoh, untuk melaksanakan penilaian terhadap implementasi Undang – undang No. 32 Tahun 2004 ihwal Otonomi Daerah, gres sanggup dilakukan pada tahun keempat atau kelima. Sebab pada tahun pertama gres tahap sosialisasi, tahun kedua masuk tahap penciptaan banyak sekali peraturan pemerintah untuk mendukung banyak sekali pelaksanaan pasal – pasal dalam undang – undang yang bersangkutan, tahun ketiga gres mulai diimplementasikan. Tahun keempat dan lima gres sanggup diketahui outcome dan dampaknya dari implementasi undang – undang tersebut. Sebaliknya, terhadap peraturan – peraturan yang kurang strategis, dan lebih bersifat teknis, contohnya peraturan pemakiaan helm bagi para pengendara sepeda motor, penilaian sanggup dilakukan pada tahun kedua atau tahun ketiga. Pada tahun kedua sudah sanggup diketahui berapa persen dari pengendara sepeda motor yang menggunakan helm, dan menyerupai apa dampaknya terhadap jumlah kecelakaan kemudian lintas, apakah jumlah korban kecelakaan kemudian lintas bagi pengendara sepeda motor semakin turun dibandingkan dengan sebelum ada peraturan pemakaian helm.
2.      Tujuan Evaluasi
a.    Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan. Melalui penilaian maka sanggup diketahui derajad pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
b.      Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan. Dengan penilaian juga sanggup diketahui berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.
c.       Mengukur tingkat kluaran ( outcome ) suatu kebijakan. Salah satu tujuan penilaian yakni mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran atau output dari suatu kebijakan.
d.    Mengukur dampak suatu kebijkan. Pada tahap lebih lanjut penilaian ditujukan untuk melihat dampak dari suatu kebijakan, baik dampak positif maupun negatif.
e.       Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan. Evaluasi juga bertujuan untuk mengatuhui adanya penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara membandingkan antara tujuan dan sasarn dengan pencapian target.
f.       Sebagai materi masukan ( input ) untuk kebijakan yang akan datang. Tujuan selesai penilaian yakni untuk memperlihatkan masukan bagi proses kebijakan ke depan supaya dihasilkan kebijkan yang lebih baik.
      Yang di maskud Input yakni materi baku ( raw materials ) yang dipakai sebagai masukan dalam sebuah sistem kebijakan. Input tersebut sanggup berupasumber daya manusia, sumber daya financial, tuntutan- tuntutan, tunjangan masyarakat.
Out put yakni keluaran dari sebuah sistem kenijakan, yang sanggup berupa peraturan, kebijkan, pelayanan/ jasa, dan program. Sebagai contoh, out put  dari proyek irigasi yakni tersedianya susukan irigasi sepanjang sekian km.
      Sedangkan Out Come yakni hasil suatu kebijakan dalam jangka waktu tertentu sebagai akhir diimplementasikannya suatu kebijakan. Sebagai pola Proyek irigasi, maka outcomes-nya yakni tersedianya supplai air berjumlah sekian kubik, peningkatan jumlah luas sawah yang mendapat irigasi.
      Impact ( dampak ) yakni akhir lebih jauh pada masyarakat sebagai konsekuensi adanya kebijakan yang diimplementasikan. Contoh : proyek Irigasi, maka dampaknya yakni meningkatnya frekuensi tanam padi, kenaikan tingkat produksi padi, dan meningkatnya pendapatan petani.
3.      Alasan Evaluasi Kebijakan
            Pertanyaan utama yang harus mendapat balasan yakni kenapa perlu adanya penilaian ?
            Bukankah dengan di implementasikan suatu kebijkan sudah cukup, keran penilaian hanya membuang biaya dan tenaga.  Tentu saja untuk kepeluan jangka panjang dan untuk kepentingan keberlanjutan ( sustainable ) suatu program, penilaian sangat diperlukan. Dengan evaluasi, kebijakn – kebijakan ke depan akan lebih baik dan tidak mengurangi kesalahan yang sama. Berikut ini diberikan beberapa argument perlunya evaluasi.
a.       Untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu kebijakan, yakni sberapa jauh suatu kebijakan mencapai tujuannya.
b.      Menegtahui apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal.
c.       Memenuhi aspek akuntabilitas publik. Dengan melaksanakan penilaian kinerja suatu kebijakan, maka sanggup dipahami sebagai bentuk pertnggungjawaban pemerintah kepada publik sebagai pemilik dana dan mengambil manfaat dari kebijakan dan agenda pemerintah.
d.      Menunjukkan pada stakeholders manfaat suatu kebijakan. Apabila tidak dilakukan penilaian terhadap sebuah kebijakan, para stakeholders, terutama kelompok sasaran tidak mengetahui secara niscaya manfaat dari sebuah kebijakan atau program.
e.       Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pada akhinya, penilaian kebijakan bermanfaat untuk memperlihatkan masukan bagi proses pengambilan kebijakan yang akan tiba supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sebaliknya, dari hasil penilaian diharapkan sanggup ditetapkan kebijakan yang lebih baik.
4.      Pendekatan Terhadap Evaluasi
 Ada tiga jenis pendekatan penilaian sebagaimana dijelaskan oleh Dunn ( 1994 ), yakni :
(1)   Evaluasi Semu ( pseudo evaluation )
            Adalah pendekatan penilaian yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan warta yang terpercaya dan valid menganai hasil –hasil kebijakan, tanpa menanyakan manfaat atau nilai dari hasil kebijakan tersebut pada individu, kelompok, atau masyarakat. Asumsi yang dipakai yakni bahwa ukuran ihwal manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang terbukti dengan sendirinya ( self evident ) atau tidak kontroversional.
(2)   Evaluasi Formal ( formal evaluation )
            Adalah penilaian yang mengunakan metode deskriptif untuk menghasilkan warta yang terpercaya dan valid mengenai hasil – hasil kebijakan menurut sasaran agenda kebijakan yang telah ditetapkan secara formal oleh pembuat kebijakan. Asumsi yang dipakai yakni bahwa sasaran dan sasaran yang ditetapkan secara formal yakni merupakan ukuran yang sempurna untuk melihat manfaat atau nilai dari agenda dan kebijakan.
(3)   Evaluasi Keputusan Teoritis ( decision theoretic evaluation )
            Adalah pendekatan penilaian yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan warta yang sanggup dipercayadan valid mengenai hasil –hasil kebijakan yang secara eksplisit diinginkan oleh banyak sekali stakeholders. Dalam hal ini, penilaian keputusan teoritik berusaha untuk memilih sasaran dan tujuan yang tersembunyi dan dinyatakan oleh para stakeholders.
5.      Indikator Evaluasi
            Untuk menilai keberhasilan suatu kebijakan perlu dikembangkan beberapa indikator, alasannya penggunaan indikator yang tunggal akan membahayakan, dalam arti hasil penilaiannya sanggup bias dari yang sesungguhnya. Indikator atau kriteria penilaian yang dikembangkan oleh Dunn (1994) meliputi lima indikator sebagai berikut :
No
Kriteria
Penjelasan
1
Efektivitas
Apakah hasil yang diinginkan telah tercapai
2
Kecukupan
Seberapa jauh hasil yang telah tercapai sanggup memecahkan dilema ?
3
Pemerataan
Apakah biaya dan manfaat didistribusikan merata kepada kelompok masyarakat yang berbeda ?
4
Responsivitas
Apakah hasil kebijakan memuat prefensi/ nilai kelompok dan sanggup memuaskan mereka ?
5
Ketepatan
Apakah hasil yang dicapai bermanfaat ?
Sumber : Dunn 1994 :405
Sementara itu, Langbein (1980) menyusun kriteria atau indikator program– agenda publik terdiri dari tiga yakni:
1)      Pertumbuhan ekonomi
2)      Distribusi keadilan
3)      Preferensi warganegara
6.      Data dan Informasi
            Kegiatan penilaian membutuhkan data dan warta yang bekerjasama dengan kebijakan atau agenda yang dijalankan sebagai materi untuk melaksanakan penilaian. Penilaian terhadap suatu agenda mustahil dilakukan tanpa ada tunjangan data dan informasi. Dengan demikian, data dan warta yakni krusial dan harus dikumpulkan sejak kebijakan atau agenda diimplementasikan. Untuk itu, ada beberapa metode yang sanggup dipakai untuk mengumpulkan data, yakni ;
1)      Dokumentasi dari laporan kegiatan, baik laporan tahunan, semesetran, atau laporan bulanan.
2)      Survai terhadap agenda yang telah di implementasikan dengan mempersiapkan instrument survai, menyerupai daftar pertanyaan.
3)      Observasi, yakni melalui pengamatan pribadi dilapangan evaluator sanggup menciptakan penilaian ihwal keberhasilan suatu program.
4)      Wawancara, metode ini sanggup dilakukan dengan cara mewawancarai para stakeholder yang terlibat dalam implementasi program, terutama para kelompok sasaran.
5)      Metode adonan dari banyak sekali metode diatas dengan tujuan untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap.
6)      Focus Group Discusson ( FDG ). Akhir – selesai ini berkembang metode FDG yakni dengan melaksanakan pertemuan dan diskusi dengan para stakeholders yang bervariasi. Dengan cara demikian, maka banyak sekali warta lebih valid akan sanggup diperoleh melalui cross check satu sama lain.
7.      Metode Evaluasi
Untuk melaksanakan penilaian terhadap agenda yang telah diimplementasikan ada beberapa metode evaluasi, yakni :
1)      Single agenda after –only
2)      Single agenda before- after
3)      Dan comparative before – after
8.      Kendala Evaluasi
1)      Kendala Psikologis
Apabila hasil penilaian menunjukakan kurang baik, sanggup jadi akan menghambat karier mereka. Sehingga banyak abdnegara memandang acara penilaian bukan merupakan penggalan penting dari proses kebijakan publik.
2)      Kendala Ekonomis
Kegiatan penilaian membutuhkan biaya yang tdidak sedikit, sperti biaya untuk pengumpulan dab pengolahan data, biaya untuk para stsff adminitrasi, dan biaya untuk para evaluator.
3)      Kendala Teknis
Evaluator sering dihadapkan pada dilema tidak tersedianya cukup data dan warta yang up to date.
4)      Kendala Politis
Evaluasi sering terbentur dan bahkan gagal alasannya alasan politis.
5)      Kurang tersedianya evaluator
Pada banyak sekali forum pemerintah, kurang tersedia sumberdaya insan yang mempunyai kompetensi melaksanakan evaluasi.
Diatas yakni Contoh Tugas resum buku analisis kebijakan publik, semoga sanggup menambah wawasan anda sekalian.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Cetak

Ditempatkan di bawah: Materi Sekolah Ditag dengan:akuntansi, aplikasi, aplikasi 3d max, arti, arti atlas, artikel seni patung, B.Indonesia, Bahasa Indonesia, berita, berkarya seni rupa dua dimensi, bisnis, buku, cabang cabang seni budaya, cabang seni budaya, cinta, contoh animasi 3d, contoh contoh seni rupa, contoh dimensi, contoh karya seni rupa kontemporer, contoh karya seni rupa murni daerah, contoh kriya, contoh seni 2 dimensi, contoh seni arsitektur, contoh seni budaya, corak seni rupa, daftar, dalil zakat mal, dari, definisi urgensi, desain, deskripsi, doa zakat fitrah, ekonomi, gaya seni rupa modern, gratis, harbolnas, hukum, hukum bayar zakat, hukum mengeluarkan zakat, hukum zakat dalam islam, iman kepada takdir, indonesia, jenis, jenis karya seni rupa murni, jenis seni lukis, jepang, kamus bahasa indonesia, karya seni kontemporer, karya seni rupa kontemporer, kesehatan, ketentuan zakat penghasilan, kewajiban zakat fitrah, komputer, koperasi, lafadz zakat fitrah, lagu, lukisan 2 dimensi beserta keterangannya, makna zakat dalam islam, Managemen, membayar zakat, mengenai zakat, modal, motivasi hidup, mustahiq zakat mal, nama lain zakat fitrah, niat zakat fitrah, nisab zakat fitrah, objek kajian, objek seni rupa 2 dimensi, orang, pakar ekonomi, pembahasan zakat lengkap, pembayaran zakat, pendidikan, pengertian, pengertian 0day exploit, pengertian 10k di sekolah, pengertian 2d, pengertian 3ds max, pengertian 666, pengertian 8 asnaf, pengertian 8 wajib tni, pengertian 9k, pengertian aliran seni lukis, pengertian applied art, pengertian atraksi wisata, pengertian berkarya, pengertian budaya, pengertian dari ekonomi, pengertian dasar negara, pengertian ekonomi, pengertian ekonomi syariah menurut para ahli, pengertian ekosistem, pengertian filsafat, pengertian globalisasi, pengertian ham, pengertian haul zakat, pengertian hukum, pengertian ideologi, pengertian ilmu ekonomi, pengertian ilmu ekonomi menurut paul a samuelson, pengertian karya seni 2 dimensi, pengertian karya seni terapan, pengertian kebudayaan, pengertian lembaga zakat, pengertian manajemen, pengertian musik, pengertian mustahik, pengertian mustahiq, pengertian negara, pengertian norma, pengertian object, pengertian objek pajak penghasilan, pengertian organisasi, pengertian pajak, pengertian pancasila, pengertian pendidikan, pengertian pertumbuhan menurut para ahli, pengertian peta, pengertian puisi, pengertian sejarah, pengertian seni arsitektur, pengertian seni bangunan, pengertian seni musik, pengertian seni pahat, pengertian seni rupa, pengertian seni rupa kriya, pengertian sosiologi, pengertian subjek predikat objek, pengertian teks eksplanasi, pengertian teks prosedur, pengertian wirausahawan, pengertian xess, pengertian xml, pengertian zakat fitrah menurut islam, pengertian zakat lengkap, pengertian zakat menurut bahasa, pengertian zakat menurut syariah, Pengetahuan, pertanian, pph, produk, proses, rumah, saham, sebutkan 5 cabang seni, sebutkan hikmah zakat, seni, seni 3d, seni karya, seni kriya, seni kriya 3 dimensi, seni kriya terapan, seni kriya termasuk cabang seni, seni lukis, seni rupa, seni rupa lukisan, seni rupa murni, seni rupa murni 2 dimensi, seni rupa patung, seni rupa terapan, siapa yang berhak menerima zakat mal, sistem operasi, teori ekonomi menurut para ahli, teori pembangunan ekonomi menurut para ahli, unsur seni rupa, unsur unsur seni rupa, urgensi pendidikan, urgensi studi islam, wajib zakat fitrah, waktu bayar zakat, waktu bayar zakat fitrah, wanita, zakat, zakat definisi, zakat fitrah, zakat fitrah 2016, zakat fitrah disebut juga zakat, zakat mal, zakat mal emas, zakat penghasilan, zakat secara bahasa, zaman azali dalam islam

Sidebar Utama

Kategori Materi

  • Ayo Menulis
  • Bahasa Indonesia
  • Buku
  • Download
  • Geografi
  • IPA
  • IPA 6
  • IPA 7
  • IPA 8
  • IPA 9
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 3
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 4
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 5
  • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 2
  • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 3
  • Kurikulum 2013
  • Matematika
  • Materi Sekolah
  • Pendidikan Agama
  • PKN9
  • PPKn
  • Praktikum Kelas 6
  • Raport
  • Revisi 2017
  • Revisi 2018
  • RPP
  • SD Kelas 1
  • SD Kelas 2
  • SD Kelas 4
  • SD Kelas 5
  • SMA Kelas X
  • SMA Kelas XII
  • Soal 5
  • Soal 6
  • Soal 8
  • Tematik

Pengertian Seni Sastra, Ciri, Fungsi, Manfaat, Unsur, Jenis-Jenis Seni Sastra Terlengkap

Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 7 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Copyright © 2018 · Materi Sekolah