• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Syarat dan Ketentuan

Materi Sekolah Indonesia

Materi Sekolah Indonesia adalah tempat untuk berbagi materi sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, dan lain-lain. Tersedia materi untuk guru dan materi untuk siswa. Materi dari sumber yang terpercaya.

  • Buku
  • Kurikulum 2013
  • Matematika
  • Ayo Menulis
  • Pendidikan Agama
  • PPKn
  • Tematik
Home » Materi Sekolah » Materi Sekolah | Macam – Macam Jenis Puisi Gres ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza)

Materi Sekolah | Macam – Macam Jenis Puisi Gres ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza)

30 Juni 2008 by Materi Sekolah

Macam – Macam Jenis Puisi Baru ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza) Puisi gres yaitu suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-aturan atau dibentuk secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada atau lahir sesudah puisi lama. (Puisi yang bebas baik dari segi suku kata, baris, atau rimanya).

Nah, artikel kali ini saya akan membahas wacana Macam – Macam Jenis Puisi Baru ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza) Berikut ini yaitu penjelasannya.

Macam – Macam Jenis Puisi Baru ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza)

Puisi gres tidak sama dengan puisi lama. Isi, bentuk, irama, dan bentuk persajakanyang terdapat dalam Puisi puisi usang sudah berubah pada puisi baru. Terutama mengenai isi pada puisi baru, isinya pun dilukiskan dalam bahasa yang bebas dan lincah.

Berdasarkan jumlah baris dalam kalimat pada setiap baitnya, puisi gres dibagi
dalam beberapa bentuk puisi, yaitu:
a. Sajak dua seuntai atau distikon
b. Sajak tiga seuntai atau terzina
c. Sajak empat seuntai atau quatrain
d. Sajak lima seuntai atau quint
e. Sajak enam seuntai atau sektet
f. Sajak tujuh seuntai atau septima
g. Sajak delapan seuntai atau oktaf atau stanza (note:penjelasan ada di bawah)

Berdasarkan isi yang terkandung di dalamnya. Bentuk-bentuk puisi gres yang dibagi berdasarkan isi yang terkandung di dalamnya yaitu sebagai berikut.
1. Ode, yaitu sajak yang berisikan wacana puji-pujian pada pahlwan, atau sesuatu yang dianggap mulia.
2. Himne, yaitu puisi atau sajak kebanggaan kepada Tuhan yang Mahakuasa. Himne disebut juga sajak Ketuhanan.
3. Elegi, yaitu puisi atau sajak murung nestapa.
4. Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung anutan pesan yang tersirat dan pendidikan agama.
5. Satire, yaitu sajak atau puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan kasar (sarkasme) kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.
6. Romance, yaitu sajak atau puisi yang berisikan kisah wacana cinta kasih, baik cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian,dan sebagainya.
7. Balada, yaitu puisi atau sajak yang berbentuk cerita.
Selain bentuk-bentuk puisi di atas, pada puisi gres juga terdapat satu bentuk puisi yang lain, yaitu soneta.

Penjelasan:

a. Distikon (Distichon)

Distikon yaitu sajak yang terdiri atas dua baris kalimat dalam setiap baitnya, bersajak a-a.
Contoh:

Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali bangun jangan mengeluh
(Or. Mandank)

b. Terzina

Terzina atau sajak tiga seuntai, artinya setiap baitnya terdiri atas tiga buah kalimat. Terzina sanggup bersajak a-a-a; a-a-b; a-b-c; atau a-b-b.
contoh:

BAGAIMANA
Kadang-kadang saya benci
Bahkan hingga saya maki
…….. diriku sendiri
Seperti aku
menjadi seteru
…….. diriku sendiri
Waktu itu
Aku ……..
menyerupai seorang lain dari diriku
Aku tak puas
lantaran itu saya menjadi buas
menjadi buas dan panas
(Or. Mandank)

c. Quatrain

Quatrain yaitu sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat buah kalimat. Quatrain bersajak a-b-a-b, a-a-a-a, atau a-a-b-b.
contoh:

MENDATANG-DATANG JUA
Mendatang-datang jua
Kenangan usang lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda usang lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)

d. Quint

Quint yaitu sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap baitnya. Quint bersajak a-a-a-a-a.
contoh:

HANYA KEPADA TUAN
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya sanggup saya katakan
kepada Tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya rasakan
Hanya sanggup saya kisahkan
kepada Tuan
Yang pernah di galau gelisahkan
Satu-satu desiran
Yang saya dengarkan
Hanya sanggup saya syairkan
kepada Tuan
Yang pernah mendengarkan desiran
Satu-satu kenyataan
Yang saya didustakan
Hanya sanggup saya nyatakan
kepada Tuan
Yang enggan merasakan
(Or. Mandank)

e. Sektet (Sextet)

Sektet yaitu sajak atau puisi enam seuntai, artinya terdiri atas enam buah kalimat dalam setiap baitnya. Sektet memiliki persajakan yang tidak beraturan. Dalam sektet, pengarangnya bebas menyatakan perasaannya tanpa menghiraukan persajakan atau rima bunyi.
Contoh:

MERINDUKAN BAGIA
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Alam menyerupai dalam samadhi
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam maritim tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

f. Septima

Septima yaitu sajak tujuh seuntai yang setiap baitnya terdiri atas tujuh buah kalimat. Sama halnya dengan sektet, persajakan septima tidak berurutan.
Contoh:

API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curai
Hanya satu cita dicapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi
(Intojo)

g. Stanza

Stanza yaitu sajak delapan seuntai yang setiap baitnya terdiri atas delapan buah kalimat. Stanza disebut juga oktaf. Persajakan stanza atau oktaf tidak berurutan.
Contoh:

PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kau bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita anggun menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu!
Mengapa kau tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kau nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kau bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kau tertawa-tawa?
(Mr. Dajoh)

h. Soneta

Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk dari kata latin Sono yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun syarat-syarat soneta (bentuknya yang asli) yaitu sebagai berikut.
• Jumlah baris ada 14 buah.
• Keempat belas baris terdiri atas 2 buah quatrain dan 2 buah terzina.
• Kaprikornus pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2 × 3.
• Kedua buah kuatrain merupakan kesatuan yang disebut stanza atau oktaf.
• Kedua buah terzina merupakan kesatuan, disebut sextet.
• Octav berisi lukisan alam; jadi sifatnya objektif.
• Sextet berisi curahan, jawaban, atau kesimpulan sesuatu yang dilukiskan dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
• Peralihan dari oktaf ke sektet disebut volta.
• Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 dan 14 suku kata.
• Rumus dan sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.

Lama kelamaan para pujangga tidak mengikuti syarat-syarat di atas.
Pembagian atas bait-bait, rumus sajak serta hubungan isinya pun mengalami perubahan. Yang tetap dipatuhinya hanyalah jumlah baris yang 14 buah itu saja. Bahkan acapkali jumlah yang 14 baris dirasa tak cukup oleh pengarang untuk mencurahkan angan-angannya. Itulah sebabnya kemudian ditambah beberapa baris berdasarkan kehendak pengarang. Tambahan itu disebut Cauda yang berarti ekor. Karena itu, sekarang kita jumpai beberapa kemungkinan bagan. Soneta Shakespeare, contohnya memiliki denah sendiri mengenai soneta-soneta gubahannya,
yakni:
Pembagian baitnya : 3 × 4 dan 1 × 2.
Sajaknya : a-b-a-b, c-d-c-d, e-f-e-f, g-g.
Demikian pula pujangga lain, termasuk pujangga soneta Indonesia mempunyai
cara pembagian bait serta rumus-rumus sajaknya sendiri.
Contoh:

GEMBALA
Perasaan siapa ta’kan nyala (a)
Melihat anak berlagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan sangkar (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup hingga (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan semok permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah saya menurutkan dikau (c)

Sekian dari saya mengenai Materi Sekolah yang sanggup saya bahas mengenai Pengertian dan Macam – Macam Jenis Puisi Baru ( Distikon, Tarzina, Quatrain, Quint, Sektet, Septima, Stanza) agar dapt menambah ilmu dalam pembelajaran anda semua.Terimaksih

Bagikan ini:

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Cetak

Ditempatkan di bawah: Materi Sekolah Ditag dengan:akuntansi, aplikasi, aplikasi 3d max, arti, arti atlas, artikel seni patung, B.Indonesia, berita, berkarya seni rupa dua dimensi, bisnis, buku, cabang cabang seni budaya, cabang seni budaya, cinta, contoh animasi 3d, contoh contoh seni rupa, contoh dimensi, contoh karya seni rupa kontemporer, contoh karya seni rupa murni daerah, contoh kriya, contoh seni 2 dimensi, contoh seni arsitektur, contoh seni budaya, corak seni rupa, daftar, dalil zakat mal, dari, definisi urgensi, desain, deskripsi, doa zakat fitrah, ekonomi, gaya seni rupa modern, gratis, harbolnas, hukum, hukum bayar zakat, hukum mengeluarkan zakat, hukum zakat dalam islam, iman kepada takdir, indonesia, jenis, jenis karya seni rupa murni, jenis seni lukis, jepang, kamus bahasa indonesia, karya seni kontemporer, karya seni rupa kontemporer, kesehatan, ketentuan zakat penghasilan, kewajiban zakat fitrah, komputer, koperasi, lafadz zakat fitrah, lagu, lukisan 2 dimensi beserta keterangannya, makna zakat dalam islam, membayar zakat, mengenai zakat, modal, motivasi hidup, mustahiq zakat mal, nama lain zakat fitrah, niat zakat fitrah, nisab zakat fitrah, objek kajian, objek seni rupa 2 dimensi, orang, pakar ekonomi, pembahasan zakat lengkap, pembayaran zakat, pendidikan, pengertian, pengertian 0day exploit, pengertian 10k di sekolah, pengertian 2d, pengertian 3ds max, pengertian 666, pengertian 8 asnaf, pengertian 8 wajib tni, pengertian 9k, pengertian aliran seni lukis, pengertian applied art, pengertian atraksi wisata, pengertian berkarya, pengertian budaya, pengertian dari ekonomi, pengertian dasar negara, pengertian ekonomi, pengertian ekonomi syariah menurut para ahli, pengertian ekosistem, pengertian filsafat, pengertian globalisasi, pengertian ham, pengertian haul zakat, pengertian hukum, pengertian ideologi, pengertian ilmu ekonomi, pengertian ilmu ekonomi menurut paul a samuelson, pengertian karya seni 2 dimensi, pengertian karya seni terapan, pengertian kebudayaan, pengertian lembaga zakat, pengertian manajemen, pengertian musik, pengertian mustahik, pengertian mustahiq, pengertian negara, pengertian norma, pengertian object, pengertian objek pajak penghasilan, pengertian organisasi, pengertian pajak, pengertian pancasila, pengertian pendidikan, pengertian pertumbuhan menurut para ahli, pengertian peta, pengertian puisi, pengertian sejarah, pengertian seni arsitektur, pengertian seni bangunan, pengertian seni musik, pengertian seni pahat, pengertian seni rupa, pengertian seni rupa kriya, pengertian sosiologi, pengertian subjek predikat objek, pengertian teks eksplanasi, pengertian teks prosedur, pengertian wirausahawan, pengertian xess, pengertian xml, pengertian zakat fitrah menurut islam, pengertian zakat lengkap, pengertian zakat menurut bahasa, pengertian zakat menurut syariah, pertanian, pph, produk, proses, rumah, saham, sebutkan 5 cabang seni, sebutkan hikmah zakat, seni, seni 3d, seni karya, seni kriya, seni kriya 3 dimensi, seni kriya terapan, seni kriya termasuk cabang seni, seni lukis, seni rupa, seni rupa lukisan, seni rupa murni, seni rupa murni 2 dimensi, seni rupa patung, seni rupa terapan, siapa yang berhak menerima zakat mal, sistem operasi, teori ekonomi menurut para ahli, teori pembangunan ekonomi menurut para ahli, unsur seni rupa, unsur unsur seni rupa, urgensi pendidikan, urgensi studi islam, wajib zakat fitrah, waktu bayar zakat, waktu bayar zakat fitrah, wanita, zakat, zakat definisi, zakat fitrah, zakat fitrah 2016, zakat fitrah disebut juga zakat, zakat mal, zakat mal emas, zakat penghasilan, zakat secara bahasa, zaman azali dalam islam

Sidebar Utama

Kategori Materi

  • Ayo Menulis
  • Bahasa Indonesia
  • Buku
  • Download
  • Geografi
  • IPA
  • IPA 6
  • IPA 7
  • IPA 8
  • IPA 9
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 3
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 4
  • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 5
  • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 2
  • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 3
  • Kurikulum 2013
  • Matematika
  • Materi Sekolah
  • Pendidikan Agama
  • PKN9
  • PPKn
  • Praktikum Kelas 6
  • Raport
  • Revisi 2017
  • Revisi 2018
  • RPP
  • SD Kelas 1
  • SD Kelas 2
  • SD Kelas 4
  • SD Kelas 5
  • SMA Kelas X
  • SMA Kelas XII
  • Soal 5
  • Soal 6
  • Soal 8
  • Tematik

Pengertian Seni Sastra, Ciri, Fungsi, Manfaat, Unsur, Jenis-Jenis Seni Sastra Terlengkap

Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 7 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

Copyright © 2018 · Materi Sekolah