Bab 1 Teks Laporan Hasil Observasi
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi yaitu teks yang memuat pembagian terstruktur mengenai mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau universal. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan banyak sekali hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya.
Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
- bersifat objektif
- penulisannya harus berdasarkan fakta yang ada ketika observasi
- tidak memihak
- tidak mengandung dugaan atau pendapat yang menyimpang dari topik.
- bersifat universal dan global
- penulisannya secara lengkap semoga tak terjadi ketimpangan pada hasil yang disampaikan
- penyajian teks ini disajikan secara menarik dengan memakai bahasa yang baku dan berbobot.
- Definisi Umum, yaitu pembukaan yang berisi pengertian perihal sesuatu yang dibahas didam teks.
- Definisi Bagian, yaitu bab yang berisi ilham pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
- Definisi Manfaat, bab yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
- Penutup, yaitu bab rincian simpulan dari teks.
- Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi :
- Mengatasi suatu masalah
- Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif
- Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah
- Mengadakan pengawasan dan perbaikan
- Menemukan teknik–teknik baru
- Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
- Penggambaran tersebut dituangkan dalam sebuah paragraph yang dilakukan secara terang dan melibatkan kesan pada sebuah indera
- Gambaran tersebut membawa pembaca menjadi seolah olah sanggup melihat secara pribadi perihal obyek yang digambarkan atau diceritakan tersebut
- Menceritakan ciri ciri khususnya ciri fisik ibarat bentuk, ukuran, warna dan lain lain.
- Identifikasi, merupakan penentu (penetap) identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
- Klasifikasi, merupakan penyusunan bersistem dalam kelompok berdasarkan kaidah atau standar yang telah ditetapkan.
- Deskripsi bagian, merupakan bab teks yang berisi perihal gambaran-gambaran bab di dalam teks tersebut.
- Teks deskripsi sugestif yaitu teks deskripsi yang dilakukan dengan cara penulis membuat suatu penghayatan terhadap obyek melalui imajinasi para pembaca
- Teks deskripsi eksplanatori yaitu teks deskripsi yang bertujuan memberi citra secara fisik sehingga orang akan sanggup mengenali objek bila bertemu atau melihat secara langsung
- Eksposisi definisi
- Eksposisi Proses
- Eksposisi Klasifikasi
- Eksposisi Ilustrasi
- Ekskposisi Perbandingan
- Eksposisi Laporan
- Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
- Gaya informasi yang mengajak
- Penyampaian secara lugas dan memakai bahasa yang baku
- Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca
- Fakta dibakai sebagai alat bantuan dan alat kontritasi
- Tesis (Pembukaan)
- Argumentasi (Isi)
- Penegasan Ulang (Penegasan ulang)
- Tujuan teks eksposisi yaitu untuk memaparkan atau menjelaskan infomasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah
- Informasi-informasi yang termuat didalamnya berdasarkan fakta
- Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berafiliasi dengan ilmu pengetahuan
- Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas
- Terdiri dari pernyataan umum, urutan alasannya yaitu akibat, dan interpretasi
- Pernyataan Umum (General Statement), merupakan bab pertama dari teks eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang akan dibahas. Bagian ini berisi citra mengenai apa dan mengapa fenomena tersebut sanggup terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik semoga pembaca mau membaca teks eksplanasi tersebut hingga selesai
- Deretan Penjelas (urutan alasannya yaitu akibat), pada bab ini terdapat klarifikasi yang detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan urutan waktu
- Interpretasi, merupakan bab simpulan atau epilog dari teks eksplanasi yang berisi inti sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas
- Teks eksplanasi pada umumnya mempunyai ciri bahasa sebagai berikut
- Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan insan (nonhuman participants), contohnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara
- Dimungkinkan memakai istilah ilmiah
- Lebih banyak memakai kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
- Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, contohnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian
- Menggunakan kalimat pasif
- Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya
- Abstrak merupakan bab awal dalam dongeng atau ringkasan utama dari cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam sebuah cerpen struktur aneh bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
- Orientasi, pada bab ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada dongeng tersebut.
- Komplikasi, pada bab komplikasi berisikan urutan dari kejadian yang dihubungkan dengan alasannya yaitu dan akibat. Pada bab ini biasanya menandakan tabiat dari tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
- Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bab ini sudah mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam cerpen.
- Resolusi pada bab struktur ini berisikan solusi dari persoalan yang dihadapai dalam cerita.
- Koda (coda), pada bab ini berisikan amanat berupa nilai atau pelajaran yang disisipkan penulis dalam dongeng tersebut semoga pembaca sanggup memetik pelajaran dari amanat tersebut
- Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
- Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
- Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
- Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari dongeng tersebut bukan kisah detail para tokohnya
- Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada kesudahannya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
- Pemakaian kata yang sederhana sehingga gampang dikenal pembaca.
- Pembaca sanggup ikut mencicipi pribadi kisah yang diceritakan lantaran kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam
- Mempunyai alur dongeng lurus dan tunggal
- Pendalam tokohnya sangat sederhana
- Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau kejadian saja
- Tema : Tema yaitu gagasan utama yang menjadi dasar jalannya dongeng dalam dongeng pendek.
- Alur/Plot : Alur merupakan urutan tahapan jalannya sebuah cerita. Mulai dari perkenalan kemudian muncul sebuah konflik permasalahan kemudian peningkatan konflik kemudian Klimaks atau puncak dari konflik yang dihadapai kemudian penurunan konflik serta penyelesaian.
- Setting Setting dalam dongeng pendek meliputi kawasan atau latar, waktu, suasana yang tergambar dalam dongeng pendek.
- Tokoh : Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang terlibat dalam jalannya cerita. Dalam sebuah dongeng pendek biasanya setiap tokoh mempunyai tabiat huruf sendiri-sendiri.Di dalam sebuah dongeng terdapat juga tokoh antagonis atau tokoh yang mempunyai huruf jahat , protagonis atau tokoh yang mempunyai huruf baik serta figuran yang hanya sebagai tokoh pendukung.
- Penokohan :Penokohan yaitu sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan, pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
- Metode Analitik, metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam dongeng secara langsung. Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
- Metode Dramatik, dalam metode ini yaitu kebalikan dari metode analitik,pada metode ini pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak pribadi dengan penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
- Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Utama, Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” akan menjadi sentra perhatian dan tokoh utama yang menceritakan perihal kejadian yang dialaminya dalam dongeng pendek.
- Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan, Dalam bab ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku perhiasan atau saksi saja.Biasa nya tokoh “aku” hanaya muncul dalam pengantar dan epilog cerita.
- Sudut pandang Orang ketiga serba tahu, Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berafiliasi dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya
- Sudut pandang Orang ketiga Pengamat, Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh
- Riwayat Hidup Pengarang
- Kondisi Psikologis
- Aliran Sastra
- Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang sanggup dipetik dalam teks cerpen
- Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang sanggup dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen
- Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau jelek dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral sanggup berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik)
- Nilai budaya : Nilai yang berkaitan bersahabat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adab istiadat
Nach itulah rangkuman bahan bahasa indonesia kelas VII berdasarkan kurikulum 2013, semoga sanggup membantu anda sekalaian. kunjungi juga artikel yang lain di blog ini…trima kasih