• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Syarat dan Ketentuan

Materi Sekolah Indonesia

Materi Sekolah Indonesia adalah tempat untuk berbagi materi sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, dan lain-lain. Tersedia materi untuk guru dan materi untuk siswa. Materi dari sumber yang terpercaya.

  • Buku
  • Kurikulum 2013
  • Matematika
  • Ayo Menulis
  • Pendidikan Agama
  • PPKn
  • Tematik
Home » Materi Sekolah » Materi Sekolah | Rangkuman Bahan Ipa Kelas 7 Smp

Materi Sekolah | Rangkuman Bahan Ipa Kelas 7 Smp

21 Juni 2008 by Materi Sekolah

Rangkuman Materi IPA Kelas 7 SMP

Kali ini kita akan membahas perihal Pelajaran IPA untuk Kelas VII, Disini akan saya rangkum perihal Materi Pelajaran IPA Kelas VII biar anda sekalian biar lebih gampang untuk mempelajarinya.
Jika anda sekalian sudah tahu Rangkuman Materi Pelajaran anda sekalian, niscaya akan gampang kalian untuk mempelajarinya juga untuk mengerjakan soal soal yang dikasihkan Bapak dan Ibu guru kalian di sekolahan. Nach Langsung saja kita lihat Rangkuman Materi Pelajaran IPA Kelas VII dibawah sini.
Materi Semester 1 (Ganjil)

Bab 1: Besaran dan Pengukuran 
  1. Besaran yaitu sesuatu yang sanggup diukur dan dinyatakan dengan angka, sedangkan satuan yaitu besaran pembanding yang dipakai dalam pengukuran.
  2. Besaran pokok terdiri dari panjang, massa, waktu, suhu, berpengaruh arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Dari besaran pokok tersebut sanggup diturunkan besaran turunan ibarat luas, volume, kecepatan, gaya, dan sebagainya.
  3. Alat-alat yang dipakai untuk pengukuran besaran panjang antara lain mistar, rol meter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
  4. Alat untuk mengukur besaran massa disebut timbangan atau neraca. Terdapat majemuk jenis timbangan atau neraca sesuai kegunaannya.
  5. Alat pengukuran waktu yaitu jam dan stopwatch. Stopwatch dipakai dalam pengukuran waktu yang membutuhkan ketelitian ibarat mencatat waktu dalam perlombaan olahraga lari, renang, balap mobil, dan sebagainya.
  6. Suhu yaitu besaran untuk menyatakan tingkat panas dinginnya suatu keadaan. Alat pengukuran suhu yaitu termometer.
  7. Ada empat skala satuan suhu, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin dengan konversi sebagai berikut:

    t °C = 5 / 9 (t °F – 32) atau t °F = 9 / 5 t °C + 32
    t °C = 5 / 4 t °R atau t °R = 4 / 5 t °C
    t °C = t K – 273 atau t K = t °C + 273

Bab 2: Klasifikasi Zat
  1.  Semua zat kimia merupakan asam, basa dan garam.
  2. Asam mempunyai sifat antara lain rasanya masam, menghantarkan arus listrik, jikalau dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen, mengubah lakmus biru menjadi merah dan korosif terhadap logam.
  3. Basa mempunyai sifat licin jikalau terkena kulit, menghantarkan arus listrik, jikalau dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida, mengubah lakmus merah menjadi biru dan menetralkan asam.
  4. Garam bersifat menghantarkan arus listrik (dalam bentuk lelehan) dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
  5. Untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam dipakai indikator alami (ekstrak kulit manggis, kubis ungu dan bunga sepatu) dan indikator buatan (kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter).
  6. Tingkat keasaman dinyatakan dengan angka 1 – 14. Larutan bersifat asam jikalau pH kurang dari 7, larutan netral mempunyai pH 7 dan larutan basa mempunyai pH lebih dari 7.
  7. Jenis zat kimia yang utama dibedakan menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
  8. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak sanggup diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia sederhana.
  9. Nama unsur sanggup dinyatakan dengan lambang unsur. Lambang unsur yang kita gunakan kini ini berdasarkan usulan Berzelius.
  10. Senyawa merupakan zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Rumus kimia dari senyawa dinyatakan dengan Ax By , di mana A dan B menyatakan lambang unsur penyusun sedangkan x dan y menyatakan jumlah relatif atom A dan B dalam senyawa.
  11. Campuran merupakan materi yang tersusun atas dua jenis zat atau lebih dengan perbandingan tidak tetap. Campuran dibedakan atas gabungan sejenis (larutan) dan gabungan heterogen (suspensi dan koloid).
    

 Bab 3: Wujud Zat dan Perubahannya

  1.  Berdasarkan wujudnya, zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas.
  2. Zat padat mempunyai bentuk tetap, volume tetap, umumnya mempunyai massa jenis besar, susunan partikelnya teratur dan jarak antarpartikel sangat dekat.
  3. Zat cair mempunyai bentuk tidak tetap (mengikuti wadah), volume tetap, mempunyai massa jenis sedang, susunan partikelnya kurang teratur dan kurang rapat.
  4. Zat gas mempunyai bentuk mengikuti bentuk wadahnya, volume tergantung tempatnya, massa jenis sangat kecil, dan jarak antar partikelnya sangat jauh.
  5. Massa jenis menyatakan perbandingan antara massa dan volume suatu zat.
  6. Zat padat mengalami muai panjang, luas, dan volume. Zat zair dan zat gas mengalami muai volume.
  7. Pengetahuan pemuaian berkhasiat dalam pemanfaatan bimetal, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda, dan pemasangan beling jendela.
  8. Kalor berperan dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda.
  9. Kalor yang diharapkan dalam perubahan suhu zat dirumuskan: Q = m · c · ∆T.
  10. Proses penguapan dipercepat dengan memperluas permukaan, mengurangi tekanan pada permukaan, memanaskan atau menaikkan suhu zat, dan meniupkan udara di atas permukaan.
  11. Asas Black menyatakan kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima.
  12. Perpindahan kalor sanggup melalui tiga cara yaitu konveksi, konduksi, dan radiasi.
  13. Termos merupakan alat yang berkhasiat mencegah perpindahan kalor secara konveksi, konduksi, dan radiasi.    
Bab 4: Perubahan Fisika dan Kimia
  1.  Sifat suatu materi sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
  2. Sifat fisika yaitu sifat materi yang sanggup dilihat secara eksklusif dengan indra. Sifat fisika suatu materi antara lain wujud zat, kekeruhan, kekentalan, kelarutan, titik didih, titik leleh dan warna.
  3. Sifat kimia suatu materi merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia. Sifat kimia suatu materi antara lain gampang tidaknya suatu materi terbakar, berkarat dan busuk.
  4. Campuran tersusun atas beberapa unsur atau senyawa secara fisika dengan perbandingan tidak tetap.
  5. Campuran sanggup dipisahkan berdasarkan sifat fisika. Metode pemisahan gabungan antara lain filtrasi, sentrifugasi, evaporasi, distilasi, kromatografi dan sublimasi.
  6. Air perlu diolah sebelum dikonsumsi dan memenuhi persyaratan kualitas dari segi fisika, kimia, dan biologis.
  7. Cara sederhana untuk menjernihkan air mencakup pengendapan, penyaringan, dan koagulasi.
  8. Perubahan materi dibedakan menjadi perubahan fisika dan perubahan kimia.
  9. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menjadikan zat yang jenisnya gres sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang menjadikan zat yang jenisnya baru.
  10. Peristiwa perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari antara lain perubahan wujud, bentuk, ukuran, volume, bentuk energi, dan lantaran pelarutan.
  11. Peristiwa perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari antara lain lantaran pembakaran, perkaratan dan pembusukan.
  12. Perubahan fisika dan perubahan kimia bermanfaat dalam industri, misal industri obat-obatan dan plastik.
  13. Reaksi kimia merupakan insiden perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk).
  14. Terjadinya reaksi kimia ditandai dengan timbulnya perubahan warna, terbentuk endapan, terjadi perubahan suhu, dan timbul gas.
  15. Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh ukuran zat, suhu, dan katalis.


    Materi Semester 2 (Genap)

     Bab 5: Gerak Lurus
    1. Gerak lurus yaitu suatu gerak yang mempunyai lintasan lurus. Besaran-besaran dalam gerak lurus antara lain jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan.
    2. Jarak yaitu panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa memerhatikan arah.
    3. Perpindahan yaitu panjang lintasan yang ditempuh benda dengan memperhatikan arahnya.
    4. Kelajuan yaitu perubahan jarak terhadap posisi awalnya dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memperhatikan arahnya
    5. Kecepatan yaitu kelajuan dengan memperhatikan arahnya.
    6. Kelajuan rata-rata yaitu hasil bagi lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan selang waktu total yang diharapkan untuk menempuh lintasan tersebut.
    7. Kecepatan rata-rata = lintasan yang ditempuh / waktu total
    8. Gerak lurus beraturan (GLB) yaitu gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
    9. Pada gerak lurus beraturan, perpindahan (s) benda sanggup ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s = so + v . t 
    10. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yaitu gerak suatu benda yang menempuh lintasan lurus dan mengalami perubahan kecepatan yang sama setiap sekonnya atau mengalami percepatan yang sama.
    11. Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap waktu. Perubahan kecepatan yaitu selisih antara kecepatan final dan kecepatan awal. a = Vt – Vo / t 
    12. Pada gerak lurus berubah beraturan, perpindahan (s) benda sanggup ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. s = s0 + v0 . t + ½ at2
    Bab 6 : Gejala Alam dan Kerja Ilmiah
    1. Sains berkembang dari melalui pengamatan dan percobaan. Objek pengamatan sanggup berupa tanda-tanda insiden maupun tanda-tanda kebendaan, baik objek biotik maupun abiotik. Percobaan dilakukan dengan metode ilmiah dan peneliti harus juga harus bersikap ilmiah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    2. Pengamatan atau observasi sanggup memakai indra maupun dengan pemberian alat ukur. Pengamatan dengan indra menghasilkan data kualitatif, sedangkan pengamatan dengan alat ukur menghasilkan data kuantitatif. Untuk mempermudah, data sanggup disajikan dalam bentuk tabel, gambar, diagram, grafik, dan sebagainya.
    3. Eksperimen dilakukan dengan metode ilmiah. Urutan metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, dan menciptakan kesimpulan. Hasil eksperimen harus dikomunikasikan dengan orang lain sehingga pengetahuannya bermanfaat.
    4. Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop sanggup dihitung dari perbesaran lensa objektif dikalikan perbesaran lensa okuler.
    5. Semua aktivitas eksperimen atau penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja sanggup ditingkatkan dengan mengenal sifat materi kimia di laboratorium, memahami cara kerja alat, dan memakai peralatan kerja yang tepat.


      Bab 7: Keanekaragaman Makhluk Hidup
      1.  Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan makhluk tak hidup dan benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup yaitu bernapas, memerlukan makanan, bergerak, peka terhadap rangsangan, adaptasi, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, dan mengeluarkan zat sisa.
      2. Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Keanekaragaman berarti terdapatnya perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Sedangkan variasi yaitu terdapatnya perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis.
      3. Untuk memudahkan mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, dibentuk sistem pengelompokan atau klasifikasi. Klasifikasi sistem filogeni berkembang dari mula-mula sistem dua kingdom (Plantae dan Animalia) sampai menjadi sistem lima kingdom (Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia).
      4. Setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah yang berlaku secara internasional. Tata nama ilmiah mengacu pada sistem binomial nomenklatur yang diusulkan oleh Carolus Linnaeus.
      5. Dalam sistem pembagian terstruktur mengenai setiap makhluk hidup mempunyai tingkatan takson berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri dengan makhluk hidup yang lain. Untuk memilih nama jenis atau tingkatan takson suatu makhluk hidup sanggup memakai kunci determinasi.
      6. Organisasi kehidupan merupakan urutan tingkatan organisasi pada makhluk hidup, yaitu makhluk hidup tersusun atas sel, sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan membentuk organ. Dan beberapa organ menyusun sistem organ.
      7. Sel-sel yang menyusun makhluk hidup mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu terdiri dari membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Selain itu sel mempunyai organela, contohnya mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, plastida, vakuola, tubuh golgi, dan lisosom.
      8. Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Contoh jaringan pada binatang dan insan yaitu jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan pada tumbuhan contohnya jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, xilem, dan floem.
      9. Beberapa jaringan berafiliasi membentuk organ. Contoh organ pada binatang dan insan yaitu mulut, lambung, usus, paru-paru, kulit, mata, dan ginjal. Contoh organ pada tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun.
      10. Beberapa organ saling bekerja sama dalam suatu sistem organ. Organisme tingkat tinggi mempunyai beberapa sistem organ. Misalnya sistem pernapasan tersusun dari organ hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.


        Bab 8: Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati 
        1. Ekosistem yaitu relasi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik berupa makhluk hidup dan komponen abiotik.
        2. Setiap makhluk hidup menempati tempat yang sesuai yang disebut habitat. Setiap makhluk hidup juga mempunyai peranan tertentu yang disebut nisia. Dalam ekosistem terdapat tingkatan trofik komponen biotik, yaitu ada organisme yang berperan sebagai produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, konsumen puncak, dan pengurai.
        3. Dalam ekosistem terdapat tingkatan organisasi makhluk hidup penyusunnya. Individu-individu sejenis menyusun populasi, beberapa populasi makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan bioma dan ekosistem di bumi menyusun biosfer.
        4. Di dalam ekosistem yang seimbang, komponen penyusun ekosistem selalu berada dalam komposisi yang seimbang. Ekosistem bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan suatu ekosistem menuju keseimbangan dalam jangka waktu yang usang disebut suksesi.
        5. Komponen penyusun ekosistem selalu berinteraksi baik sesama komponen biotik maupun antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Interaksi ini membentuk jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring kehidupan, dan piramida makanan.
        6. Hubungan antarorganisme dalam suatu ekosistem sanggup berupa relasi netral, simbiosis mutualisme, komensalisme, parasitisme, kompetisi, dan predasi.
        7. Keanekaragaman makhluk hidup berfungsi sebagai sumber pangan, pakaian, perumahan, kesehatan. Keanekaragaman juga memberi manfaat secara ekonomi, ekosistem, dan keilmuan.
        8. Beberapa upaya pelestarian keanekaragaman hayati yaitu dengan menciptakan undang-undang, penyuluhan kepada masyarakat, menciptakan taman nasional, cagar alam, kebun raya, dan taman laut.
        Bab 9: Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan
        1. Dinamika penduduk yaitu perubahan jumlah penduduk di suatu kawasan dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi).
        2. Dinamika penduduk yang mengatakan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk sanggup ditentukan dengan mengadakan sensus.
        3. Kepadatan penduduk yaitu perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk tiap kawasan berbeda-beda. Tingginya kepadatan penduduk sanggup mengakibatkan banyak sekali permasalahan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, pangan, ketersediaan lahan dan air bersih, yang sanggup berdampak pada kerusakan lingkungan.
        4. Pertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi telah banyak menjadikan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan akhir ulah insan disebabkan lantaran banyaknya zat pencemar/polutan yang masuk ke lingkungan.
        5. Pencemaran air, tanah, dan udara sanggup mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Oleh lantaran itu dikembangkan banyak sekali upaya untuk menekan dan menanggulangi tingkat pencemaran lingkungan.
         Sekian dulu postingan perihal Rangkuman Materi IPA Kelas 7 SMP. Semoga rangkuman materi ini sanggup bermanfaat buat guru dan siswa sebagai materi rangkuman dan sanggup mempermudah untuk mengingat dan lebih gampang menguasai materi IPA kelas 7 SMP.

        Bagikan ini:

        • Facebook
        • Twitter
        • Pinterest
        • LinkedIn
        • WhatsApp
        • Telegram
        • Cetak

        Ditempatkan di bawah: Materi Sekolah Ditag dengan:akuntansi, aplikasi, aplikasi 3d max, arti, arti atlas, artikel seni patung, berita, berkarya seni rupa dua dimensi, bisnis, buku, cabang cabang seni budaya, cabang seni budaya, cinta, contoh animasi 3d, contoh contoh seni rupa, contoh dimensi, contoh karya seni rupa kontemporer, contoh karya seni rupa murni daerah, contoh kriya, contoh seni 2 dimensi, contoh seni arsitektur, contoh seni budaya, corak seni rupa, daftar, dalil zakat mal, dari, definisi urgensi, desain, deskripsi, doa zakat fitrah, ekonomi, gaya seni rupa modern, gratis, harbolnas, hukum, hukum bayar zakat, hukum mengeluarkan zakat, hukum zakat dalam islam, iman kepada takdir, indonesia, IPA, jenis, jenis karya seni rupa murni, jenis seni lukis, jepang, kamus bahasa indonesia, karya seni kontemporer, karya seni rupa kontemporer, kesehatan, ketentuan zakat penghasilan, kewajiban zakat fitrah, komputer, koperasi, lafadz zakat fitrah, lagu, lukisan 2 dimensi beserta keterangannya, makna zakat dalam islam, membayar zakat, mengenai zakat, modal, motivasi hidup, mustahiq zakat mal, nama lain zakat fitrah, niat zakat fitrah, nisab zakat fitrah, objek kajian, objek seni rupa 2 dimensi, orang, pakar ekonomi, pembahasan zakat lengkap, pembayaran zakat, pendidikan, pengertian, pengertian 0day exploit, pengertian 10k di sekolah, pengertian 2d, pengertian 3ds max, pengertian 666, pengertian 8 asnaf, pengertian 8 wajib tni, pengertian 9k, pengertian aliran seni lukis, pengertian applied art, pengertian atraksi wisata, pengertian berkarya, pengertian budaya, pengertian dari ekonomi, pengertian dasar negara, pengertian ekonomi, pengertian ekonomi syariah menurut para ahli, pengertian ekosistem, pengertian filsafat, pengertian globalisasi, pengertian ham, pengertian haul zakat, pengertian hukum, pengertian ideologi, pengertian ilmu ekonomi, pengertian ilmu ekonomi menurut paul a samuelson, pengertian karya seni 2 dimensi, pengertian karya seni terapan, pengertian kebudayaan, pengertian lembaga zakat, pengertian manajemen, pengertian musik, pengertian mustahik, pengertian mustahiq, pengertian negara, pengertian norma, pengertian object, pengertian objek pajak penghasilan, pengertian organisasi, pengertian pajak, pengertian pancasila, pengertian pendidikan, pengertian pertumbuhan menurut para ahli, pengertian peta, pengertian puisi, pengertian sejarah, pengertian seni arsitektur, pengertian seni bangunan, pengertian seni musik, pengertian seni pahat, pengertian seni rupa, pengertian seni rupa kriya, pengertian sosiologi, pengertian subjek predikat objek, pengertian teks eksplanasi, pengertian teks prosedur, pengertian wirausahawan, pengertian xess, pengertian xml, pengertian zakat fitrah menurut islam, pengertian zakat lengkap, pengertian zakat menurut bahasa, pengertian zakat menurut syariah, pertanian, pph, produk, proses, rumah, saham, sebutkan 5 cabang seni, sebutkan hikmah zakat, seni, seni 3d, seni karya, seni kriya, seni kriya 3 dimensi, seni kriya terapan, seni kriya termasuk cabang seni, seni lukis, seni rupa, seni rupa lukisan, seni rupa murni, seni rupa murni 2 dimensi, seni rupa patung, seni rupa terapan, siapa yang berhak menerima zakat mal, sistem operasi, teori ekonomi menurut para ahli, teori pembangunan ekonomi menurut para ahli, unsur seni rupa, unsur unsur seni rupa, urgensi pendidikan, urgensi studi islam, wajib zakat fitrah, waktu bayar zakat, waktu bayar zakat fitrah, wanita, zakat, zakat definisi, zakat fitrah, zakat fitrah 2016, zakat fitrah disebut juga zakat, zakat mal, zakat mal emas, zakat penghasilan, zakat secara bahasa, zaman azali dalam islam

        Sidebar Utama

        Kategori Materi

        • Ayo Menulis
        • Bahasa Indonesia
        • Buku
        • Download
        • Geografi
        • IPA
        • IPA 6
        • IPA 7
        • IPA 8
        • IPA 9
        • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 1
        • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 3
        • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 4
        • Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 5
        • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 2
        • Kunci Jawaban Tematik Kelas 6 Tema 3
        • Kurikulum 2013
        • Matematika
        • Materi Sekolah
        • Pendidikan Agama
        • PKN9
        • PPKn
        • Praktikum Kelas 6
        • Raport
        • Revisi 2017
        • Revisi 2018
        • RPP
        • SD Kelas 1
        • SD Kelas 2
        • SD Kelas 4
        • SD Kelas 5
        • SMA Kelas X
        • SMA Kelas XII
        • Soal 5
        • Soal 6
        • Soal 8
        • Tematik

        Pengertian Seni Sastra, Ciri, Fungsi, Manfaat, Unsur, Jenis-Jenis Seni Sastra Terlengkap

        Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

        Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

        Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

        Materi Sekolah | Buku Guru Mapel Ppkn Kelas Xii Edisi Revisi 2018

        Materi Sekolah | Buku Guru Kelas 4 Sd Dan Mi Tema 4 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

        Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 9 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

        Materi Sekolah | Bahan Kelas 4 Sd/Mi Tema 7 Edisi Revisi 2017 (K-2013)

        Copyright © 2018 · Materi Sekolah